MAKALAH INFERTIL
A. Definisi
Infertilitas
adalah seorang istri tidal hamil dalam waktu 1 tahun setelah menikah tanpa
memprektikkan kontrasepsi apapun.
B. Macam-Macam Infertilitas
1.
Infertilitas primer adalah seorang istri belum pernah hamil
meskipun sudah melakukan hubungan suami istri dan dihadapkan pada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan.
2.
Infertilitas sekunder adalah istri pernah hamil, akan tetapi
kemungkinan tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan
pada kemungkinan hamil selama 12 bulan
C. Penyebab Infertilitas
1.
Infertilitas Disengaja
a.
Oleh Suami
1)
Coitus interuptus adalah metode kontrasepsi tradisional,
dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapi ejakulasi.
2)
Kondom adalah selubung atau sarung karet yang terbuat dari
bahan lateks (karet), plastic (vinil), bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat hubungan seksual.
3)
Sterilisasi (vasektomi) adlah suatu metode kontrasepsi minor
pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi
yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
b.
Oleh Istri
1)
Pantang berkala adalah menghindari senggama saatmasa subur
yang ditentukan dengan masa haid.
2)
Cara kimiawi adalah penggunaan bahan kimiawi untuk
mononaktifkan atau membunuh sperma,bahan kimia ini dikemas dalam bentuk salep
ataupun tablet.
3)
Penggunaan kontrasepsi hormonal adalah penggunaan hormon
esterogen dan progesterone di dalam tubuh untuk mencegah bertemunya sel ovum
dan sel sperma.
4)
Sterilisasi (tubektomi) adalah oklusi tuba sehingga
spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.
2.
Infertilitas Tadak Disengaja
a.
Sebab-sebab pada suami
1)
Gangguaan spermatogenesis (aspermia, hyposspermia,
necrospermia) : karena penyakit testis ataupun kelainan endokrin.
2)
Kelainan mekanisme sehingga sperma tidak dikeluarkan kedalm
puncak vagina, misalnya impotensi, ejakulatio praecox, penutupan duktus
deferens, hypospadia, phymosis.
b.
Sebab-sebab pada istri
1)
Gangguan ovulasi missal kelainan ovarium atau gangguan
hormonal
2)
Kelainan mekanis yang mengalami penbuahan seperti kelainan
tuba, endometriosis, stenosis, kanalis cervikalis atau hymen, fluor albus.
Kemandulan yang
disebabkan oleh istri : 40 – 50 %
Kemandulan yang
disebabkan oleh suami : 35 -40 %
Sebab tidak jelas
: 10 -20 %
D. Pemeriksaan
Yang Utama
1.
Pemeriksaan ovulasi
a.
Terjadinya ovulasi dapat diketahui dengan berbagai
pemeriksaan, antara lain:
1)
Pencatatan sehe basal dalm suatu kurve
2)
Pemeriksaan vaginal smear
3)
Pemeriksaan lender servik
4)
Pemeriksaan endometrium
5)
Pemeriksaan hormon seperti esterogen dan pregnandiol
b.
Sebab-sebab gangguan ovulasi
1)
Faktor-faktor SSP : tumor, disfungsi hypothalamus, faktor
psikogen, disfungsi hypofise.
2)
Faktor-faktor intermediate : gizi, penyakit kronis, penyakit
metabolism
3)
Faktor-faktor ovarial : tumor-tumor, disfungsi turner
syndrome.
c.
Pengobatan :
Tergantung pada
etilogi dapat berupa diet, thyroid hormon, operasi. Jika terdapat dysfungsi
kelenjar hypofise dapt diusahakan :
1)
Pemberian oral pil
2)
Subtitusi terapi : pemberian FSI dan LH, chorionic
gonadotropin
3)
Merangsang hipofise untuk menbuat FSH dan LH dengan pemberian
Clamiphen.
2.
Pemeriksaan sperma
Sebaiknya dalam pemeriksaan
ini, sperma yang telah dikeluarkan kemudian ditampung setelah abstinensia
selama 3 hari dan diperiksa daln waktu 1 jan setelah keluar. Tujuan
dilakukannya pemeriksaan ini untuk mengtahui jumlah sperma yang normal, bentuk
serta pergerakan sperma yang normal. Eyakulate yang normal mempunyai sifat
sebagai berikut :
a.
Volume sebanyak 2-5 cc
b.
Jumlah spermatozoa 100-120 juta/cc
c.
Pergerakan à 60% dari
spermatozoa masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan.
Sedangkan
eyakulate yang tidak normal sebanyak 25% , seorang yang fertile jumlah
spermatozoanya sebanyak ≥ 60 juta/cc, pria yang subfertil jumlah spermatozoanya sebanyak 20-6- juta/cc
sedangakn pada pria yang steril jumlah spermatozoanya sebanyak ≤ 20 juta/cc
d.
Sebab – sebab infertile pada pria, antara lain :
1)
Status gizi
2)
Penyakit-penyakit kelainan metabolis
3)
Keracunan
4)
Dysfungsi hypofise
5)
Kelainan traktus genetalis
e.
Terapi yang dapat diberikan
Umum : hygien umum, mengurangi rokok serta
minuman yang mengandung alcohol, istirahat cukup, pengobatan penyakit kronis
dan metabolis
Hormonal : testosterone, gestyltesto, humegon.
Operatif : memperbaiki duktus deferens
Daftar Pustaka
Manuaba. 2000. Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. Arcan.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu
Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. 2003. Buku
Panduan Praktis Pelayanan KB. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
FK Unpad. 1990.
Ginekologi. Bandung. Elstar Offset.
Mansjoer. 2001. Kapita
Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta. Media Aesculapius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar