Laman

Kamis, 14 Juni 2012

Makalah Infertil


MAKALAH INFERTIL

A.  Definisi
Infertilitas adalah seorang istri tidal hamil dalam waktu 1 tahun setelah menikah tanpa memprektikkan kontrasepsi apapun.

B.  Macam-Macam Infertilitas
1.    Infertilitas primer adalah seorang istri belum pernah hamil meskipun sudah melakukan hubungan suami istri dan dihadapkan pada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.
2.    Infertilitas sekunder adalah istri pernah hamil, akan tetapi kemungkinan tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan pada kemungkinan hamil selama 12 bulan

C.  Penyebab Infertilitas
1.    Infertilitas Disengaja
a.    Oleh Suami
1)        Coitus interuptus adalah metode kontrasepsi tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapi ejakulasi.
2)        Kondom adalah selubung atau sarung karet yang terbuat dari bahan lateks (karet), plastic (vinil), bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
3)        Sterilisasi (vasektomi) adlah suatu metode kontrasepsi minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
b.    Oleh Istri
1)        Pantang berkala adalah menghindari senggama saatmasa subur yang ditentukan dengan masa haid.
2)        Cara kimiawi adalah penggunaan bahan kimiawi untuk mononaktifkan atau membunuh sperma,bahan kimia ini dikemas dalam bentuk salep ataupun tablet.
3)        Penggunaan kontrasepsi hormonal adalah penggunaan hormon esterogen dan progesterone di dalam tubuh untuk mencegah bertemunya sel ovum dan sel sperma.
4)        Sterilisasi (tubektomi) adalah oklusi tuba sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.
2.    Infertilitas Tadak Disengaja
a.    Sebab-sebab pada suami
1)      Gangguaan spermatogenesis (aspermia, hyposspermia, necrospermia) : karena penyakit testis ataupun kelainan endokrin.
2)      Kelainan mekanisme sehingga sperma tidak dikeluarkan kedalm puncak vagina, misalnya impotensi, ejakulatio praecox, penutupan duktus deferens, hypospadia, phymosis.
b.    Sebab-sebab pada istri
1)        Gangguan ovulasi missal kelainan ovarium atau gangguan hormonal
2)        Kelainan mekanis yang mengalami penbuahan seperti kelainan tuba, endometriosis, stenosis, kanalis cervikalis atau hymen, fluor albus.
Kemandulan yang disebabkan oleh istri : 40 – 50 %
Kemandulan yang disebabkan oleh suami : 35 -40 %
Sebab tidak jelas : 10 -20 %

D.  Pemeriksaan Yang Utama
1.    Pemeriksaan ovulasi
a.    Terjadinya ovulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan, antara lain:
1)        Pencatatan sehe basal dalm suatu kurve
2)        Pemeriksaan vaginal smear
3)        Pemeriksaan lender servik
4)        Pemeriksaan endometrium
5)        Pemeriksaan hormon seperti esterogen dan pregnandiol
b.    Sebab-sebab gangguan ovulasi
1)        Faktor-faktor SSP : tumor, disfungsi hypothalamus, faktor psikogen, disfungsi hypofise.
2)        Faktor-faktor intermediate : gizi, penyakit kronis, penyakit metabolism
3)        Faktor-faktor ovarial : tumor-tumor, disfungsi turner syndrome.
c.    Pengobatan :
Tergantung pada etilogi dapat berupa diet, thyroid hormon, operasi. Jika terdapat dysfungsi kelenjar hypofise dapt diusahakan :
1)        Pemberian oral pil
2)        Subtitusi terapi : pemberian FSI dan LH, chorionic gonadotropin
3)        Merangsang hipofise untuk menbuat FSH dan LH dengan pemberian Clamiphen.
2.    Pemeriksaan sperma
Sebaiknya dalam pemeriksaan ini, sperma yang telah dikeluarkan kemudian ditampung setelah abstinensia selama 3 hari dan diperiksa daln waktu 1 jan setelah keluar. Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini untuk mengtahui jumlah sperma yang normal, bentuk serta pergerakan sperma yang normal. Eyakulate yang normal mempunyai sifat sebagai berikut :
a.    Volume sebanyak 2-5 cc
b.    Jumlah spermatozoa 100-120 juta/cc
c.    Pergerakan à 60% dari spermatozoa masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan.
Sedangkan eyakulate yang tidak normal sebanyak 25% , seorang yang fertile jumlah spermatozoanya sebanyak ≥ 60 juta/cc, pria yang subfertil  jumlah spermatozoanya sebanyak 20-6- juta/cc sedangakn pada pria yang steril jumlah spermatozoanya sebanyak ≤ 20 juta/cc

d.   Sebab – sebab infertile pada pria, antara lain :
1)        Status gizi
2)        Penyakit-penyakit kelainan metabolis
3)        Keracunan
4)        Dysfungsi hypofise
5)        Kelainan traktus genetalis
e.    Terapi yang dapat diberikan
Umum           : hygien umum, mengurangi rokok serta minuman yang mengandung alcohol, istirahat cukup, pengobatan penyakit kronis dan metabolis
Hormonal      : testosterone, gestyltesto, humegon.
Operatif        : memperbaiki duktus deferens


Daftar Pustaka

Manuaba. 2000. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. Arcan.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan KB. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

FK Unpad. 1990. Ginekologi. Bandung. Elstar Offset.

Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta. Media Aesculapius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar