SIKLUS
HORMONAL
A.
Menstuasi
1. Definisi
Menstruasi adalah
suatu kejadian pelepasan dinding endometrium secara periodik dan dengan jumlah
yang berbeda-beda pada setiap wanita. Jumlah darah yang biasanya dikeluarkan
dalam siklus menstruasi adalah 10-80 ml, dengan rata-rata 50 ml dalam rentang
waktu 3-14 hari atau kurang dari 14 hari.
2. Macam-macam siklus menstruasi
Siklus menstruasi berdasarkan rentang
waktunya dibagi menjadi 3, antara lain:
a. Siklus pendek
Jika siklus menstruasi berlangsung
setiap 18-23 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama
menstruasi berikutnya.
b. Siklus normal/ teratur
Jika siklus menstruasi berlangsung
setiap 28 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama
menstruasi berikutnya.
c. Siklus panjang
Jika siklus menstruasi berlangsung
setiap 33-35 hari dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama
menstruasi berikutnya.
3. Tahap-tahap menstruasi
a. Fase proliferasi
Merupakan fase
pemulihan dan regenerasi sel-sel epitel kelenjar dan stroma endometrium ke arah
luar. Pembentukan kembali permukaan endometrium dimulai sejak menstruasi
berhenti sampai 3 hari sesudahnya. Endometrium pada fase proliferatif dini
tipis kelenjarnya sedikit, sempit, lurus, dan dilapisi sel kuboid dan stromanya
padat. Fase proliferatif dini berlangsung dari hari ke 3 sampai hari ke 7
siklus menstruasi.
Kelenjar-kelenjar
epitel semkin cepat dan tumbuh ke bawah/ keluar tegak lurus dengan permukaan.
Sel-selnya menjadi kolumnar dengan nuklei di basal. Sel-sel stroma
berproliferasi, tetap padat dan berbentuk kumparan. Pembelahan sel tejadi
secara mitosis. Endometrium disuplai oleh arteri-arteri basal di endometrium
yang memberikan percabangan pada sudut yang tepat untuk mendarahi endometrium.
Pada awalnya, ketika menembus endometium basal arteri berjalan lurus, tetapi
pada lapisan medial dan superfisial arteri berubah menjadi spiral. Bergelungnya
arteri ini, memugkinkannya memberikan suplai darah pada endometrium yang terus
tumbuh hingga menjadi tidak berkelok lagi. Setiap arteri spiral mensuplai suatu
daerah endometrium tertentu.
b. Fase luteal/ fase sekresi
Adalah masa dimana
endometrium berada dalam tahap sekresi dan siap menerima hasil konsepsi bila
terjadi pembuahan. Jika terjadi ovulasi, endometrium mengalami
perubahan-perubahan yang nyata, kecuali pada awal dan akhir masa reproduksi.
Perubahan ini terjadi pada 2 hari terakhir fase proliferatif, tetapi meningkat
setelah menstruasi. Vakuol-vakuol sekretorik, yang kaya akan glikogen, tampak
di dalam sel-sel yang melapisi kelenjar endometrium.
Pada mulanya
vakuol-vakuol tersebut terdapat di bagian basal dan menggeser inti sel ke arah
superfisial. Jumlahnya cepat meningkat dan kelenjar berkelok-kelok.pada hari ke
6 setelah ovulasi, fase sekresi mencapai puncak. Vakuol-vakuol telah melewati
nukleu. Beberapa diantaranya sudah mengeluarkan mukus kedalam rongga kelenjar,
yang lain penuh dengan mukus, sehingga tampak seperti gigi gergaji. Arteri
spiral bertambah panjang dengan meluruskan gelungan. Apabila tidak ada kehamilan,
kadar estrogen dan progesteron akan menurun karena korpus luteum menjadi tua.
c. Fase iskemia
Adalah masa
berkurangnya jumlah darah yang mengaliri dan menghidupi endometrium dalam
arteri spiral, sehingga menyebabkan berhentinya pertumbuhan dan terjadinya
penyusutan pada endometrium. Hal ini karena kadar estrogen dan progesteron yang
diproduksi menurun. Penurunan ini menyebabkan peningkatan asam arakidonat dan
endoperoksidase bebas dalam endometrium.
Enzim-enzim ini
menginduksi lisosom sel stroma untuk mensintesis dan mensekresi prostaglandin
(PGF2α dan PGE2) dan prostasiklin. PGF2α merupakan
suatu vasokonstriktor kuat dan menyebabkan kontraksi uterus, sedangkan PGE2
menyebabkan kontraksi dan vasodilatasi, prostasiklin merupakan
vasodilatator yang menyebabkan relaksasi otot dan menghambat agresi trombosit.
Perbandingan PGF2α dengan kedua prostaglandin meningkat selama
menstruasi. Perubahan ini mengurangi aliran darah melalui kapiler endometrium
dan menyebabkan pergeseran cairan dari jaringan endometrtium ke dalam kapiler,
sehingga mengurangi ketebalan endometrium. Ini menyebabkan bertambahnya kelokan
arteri spiral bersamaan dengan terus berkurangnya aliran darah. Daerah
endometrium yang yang disuplai arteri spiralmenjadi hipoksik, sehingga terjadi
nekrosis iskemia.
d. Fase menstruasi
Adalah fase pelepasan
atau peluruhan endometrium ke arah luar. Daerah endometrium mengelupas kedalam
rongga uterus disertai dengan darah dan cairan jaringan.
B.
Sistem hormonal menstruasi
1. GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone)
Adalah hormon yang disekresi oleh
hipotalamus pada masa pertumbuhan dan reproduktif untuk merangsang hipofise
untuk menginduksi pelepasan FSH dan LH.
2. FSH
Adalah hormone yang dihasilkan oleh
hipofise untuk pertumbuhan folicle dalam ovarium dan merangsang ovarium untuk
mengeluarkan estrogen pada masa proliferasi di endometrium.
3. LH
Adalah hormone yang dikeluarkan oleh
hipofise untuk menginduksi progesterone. Peningkatan hormon ini menyebabkan
terjadinya pelepasan sel ovum pada masa menstruasi.
4. Estrogen
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh
ovarium, berperan dan mendominasi pada fase proliferatif. Hormon ini merangsang
pertumbuhan dan regenerasi sel kelenjar epitel dan stroma endometrium.
5. Progesteron
Adalah hormon yang dikeluarkan oleh
ovarium, tepatnya korpus luteum untuk mematangkan sel kelenjar endometrium sehingga
berada dalam masa sekretorik. Progesterone ini yang mempertahankan endometium
tetap bertahan apabila terjadi pembuahan dan siap menerima hasil konsepsi untuk
berimplantasi.
6. Prostaglandin dan prostasiklin
Adalah hormon yang dihasilkan oleh sel
stroma dalam endometrium dan memiliki peran vasokontraktor dan vasodilatator.
C.
Ovulasi
1. Definisi
Ovulasi adalah
suatu kejadian pelepasan sel ovum (folicle yang sudah matang) dari ovarium ke
dalam uterus. Dalam 1 siklus mentruasi sekitar 10-20 folikel akan dirangsang
untuk tumbuh oleh FSH, tetapi dalam perjalanannya hanya 1 yang dapat bertahan
dan matang, melepaskan 1 sel telur yang siap dibuahi, sedangkan lainya akan
mengalami degenerasi dan mati. Sel ovum dapat bertahan selama 24 jam mulai dari
pelepasan. Ovulasi ini terjadi pada saat terjadinya pelonjakan jumlah LH akibat
berkurangnya FSH pada masa sekretorik yaitu pada 14 hari sebelum hari pertama
siklus menstruasi berikutnya.
2. Tanda-tanda ovulasi
a. Meningkatnya suhu basal sekitar 0,2-0,50C
dari hari-hari biasanya, hal ini karena pengaruh hormone LH dan progesterone.
b. Bertambah kentalnya lendir vagina karena pengaruh
progesterone.
c. Keadaan emosi atau mood yang kurang baik, tetapi
ini relatiaf artinya berbeda-beda pada masing-masing wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Jones, Derek
Llewellyn. 2001. Dasar-Dasar Obstetri Dan
Dinekologi Edisi 6. Jakarta : Hipokrates.
Manuaba, Ida Bagus
Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Dan Ginekologi Jilid 1. Jakarta : EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar